Malam Pembukaan EBIFF 2024. Sekda Sri: Harmoni dalam Keberagaman Budaya

Suasana Meriah Pembukaan EBIFF 2024

Samarinda - Pagelaran East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2024 resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kalimantan Timur, Sri Wahyuni di Gelora Kadrie Oening, Jum’at (26/07) malam.

Pembukaan ditandai dengan pemukulan gimar oleh Sekda Sri bersama Perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI), para Duta Besar Delegasi EBIFF dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Sebelumnya, sejumlah tarian dari 8 negara dan berbagai pertunjukkan juga parade 7 provinsi di Indonesia bergiliran tampil dan memukau ribuan pasang mata, disaksikan para tamu undangan dan masyarakat lokal hingga internasional.

Img 6290

Img 6294
Sekda Sri mengatakan, ajang ini sebagai bagian dari langkah Kaltim menjadi penghubung ekonomi untuk Indonesia kawasan timur dan wadah untuk memperluas promosi seni dan budaya ke level lebih tinggi kedepannya.

“Melalui EBIFF 2024, kita berharap para penggiat seni dan budaya di Kalimantan Timur memiliki ruang untuk meningkatkan kemampuan lebih luas lagi,” ujar Sekda 

Img 6283
Sejarah pun mencatat, bahwa Kaltim amatlah istimewa. Kita tau bahwa Kerajaan Hindu tertua ada di Benua Etam, dan sejak dulu kala telah menjalin kekerabatan dan kerjasama dengan bangsa lain.

Festival ini lanjut Sekda Sri, adalah melanjutkan spirit para pendahulu sebelumnya. Semangat tersebut yang berusaha dijaga dan diteruskan.

Img 6284

Adapun Hubungan persahabatan dan kerjasama dalam pelestarian seni dan budaya bersama seluruh delegasi ini menandakan keseriusan Kaltim untuk menunjukkan bahwa keberagaman yang tercipta dapat menyatukan dunia dan menghadirkan harmoni didalamnya.

Img 6282

“Diversity is our Nature, but Harmony is our Tradition,” ungkapnya disambut tepuk tangan meriah.

Rangkaian EBIFF 2024 dilaksanakan pada 26-30 Juli 2024 dan berfokus di dua titik yaitu Kompleks Gelora Kadrie Oening dan Creative Hub Samarinda. Gelaran ini diikuti peserta lokal dan mancanegara dan telah menarik atensi sebagai ajang bertemunya beragam kebudayaan tidak hanya tanah nair, namun juga secara global. (cpy/pt)

Foto : Adding