Menteri PPPA RI Ajak Forum Anak Kaltim Jadi Mitra Strategis Perlindungan Anak
Menteri PPPA RI Ajak Forum Anak Kaltim Jadi Mitra Strategis Perlindungan Anak

Samarinda – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (PPPA RI) berdialog langsung dengan Forum Anak Daerah (FAD) Provinsi Kalimantan Timur dalam kunjungannya Sabtu (10/05/2025).

Kegiatan ini menjadi momen istimewa bagi para perwakilan anak di Kaltim untuk menyuarakan aspirasinya secara langsung kepada pemerintah pusat.

Dialog ini dilaksanakan usai Menteri PPPA RI melakukan pertemuan dengan Gubernur Kalimantan Timur beserta para bupati dan walikota se-Kaltim pada hari yang sama.

Dalam pertemuan tersebut, Menteri memberikan apresiasi khusus kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur karena menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang telah meluncurkan program pendidikan gratis “GratisPol” yang menjadi program strategis, yang berdampak nyata bagi akses pendidikan anak-anak.

“Kaltim menjadi provinsi yang patut dicontoh. Program GratisPol bukan hanya meringankan beban orang tua, tetapi juga membuka jalan lebih luas bagi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Ini sangat relevan dengan upaya kita dalam menjamin pemenuhan hak anak,” ujar Menteri Arifah.

Whats App Image 2025 05 10 at 20.07.11 2

Dalam sesi dialog, Menteri PPPA RI menyampaikan bahwa anak-anak adalah calon pemimpin masa depan bangsa. Ia mengapresiasi keberadaan Forum Anak sebagai ruang strategis yang tidak hanya mendukung pemenuhan hak anak, tetapi juga memperkuat perlindungan terhadap anak.

"Kami melihat Forum Anak Daerah dan Forum Anak Nasional sebagai mitra strategis Kementerian PPPA. Fokus kami adalah bagaimana hak anak dapat terpenuhi secara utuh, termasuk perlindungan dari kekerasan fisik, seksual, hingga bullying," lanjutnya.

Menteri juga menggarisbawahi bahwa pengalaman berorganisasi di Forum Anak merupakan bekal berharga yang tidak bisa didapatkan di bangku sekolah. 

"Ketika kalian mendampingi teman yang mengalami kesulitan bersosialisasi, kalian belajar nilai empati, kepemimpinan dan kerja sama lintas latar belakang," tambahnya.

Dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional, Menteri menegaskan bahwa peringatan tersebut harus menjadi momentum evaluasi suara anak sudah benar-benar terdengar dan ditindaklanjuti.

“Kami ingin mendengarkan langsung aspirasi anak-anak Kaltim. Kami berharap peringatan Hari Anak Nasional bukan hanya seremonial, tetapi benar-benar menyentuh dan berdampak," ujarnya lagi.

Ditempat yang sama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Kaltim, Noryani Sorayalita dalam sambutannya menyampaikan momen ini adalah kesempatan emas bagi anak-anak Kaltim untuk berdialog langsung, berbagi pengalaman, serta mengembangkan diri agar dapat menjadi pribadi yang berdaya dan memberi manfaat bagi sesama.

“Kami berharap Forum Anak tidak hanya menjadi simbol partisipasi anak, tetapi benar-benar menjadi ruang aman dan produktif untuk menyuarakan ide, gagasan, serta kebutuhan anak-anak di Kalimantan Timur. Kehadiran Ibu Menteri hari ini menjadi bukti bahwa suara anak layak didengar dan dipertimbangkan dalam setiap kebijakan,” ujar Soraya.

Harapannya, pertemuan ini tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi menjadi langkah awal dari kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah pusat, daerah, dan anak-anak sebagai subjek pembangunan. Dengan semangat partisipasi yang inklusif, semoga Forum Anak Daerah Kalimantan Timur terus tumbuh sebagai ruang aman, inspiratif, dan berdampak nyata dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh, peduli dan berdaya. (sef/pt)

Foto : Adding