Samarinda - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, melalui Dinas Kesehatan Provinsi, melaksanakan pengawasan terpadu terhadap Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) dan Tempat Fasilitas Umum (TFU) pada Senin (19/8/2024) di Kota Samarinda. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perizinan usaha, khususnya Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
Pengawasan ini melibatkan berbagai perangkat daerah di lingkungan Pemprov Kaltim, termasuk Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kaltim, serta Diskominfo Kaltim. Selain itu, instansi vertikal seperti Kepolisian Daerah Kaltim Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokes), Puskesmas, dan perangkat daerah Pemerintah Kota Samarinda juga turut serta.
Charla Oktavia, Analis Kesehatan Dinkes Kaltim, menjelaskan bahwa pengawasan terpadu bertujuan memberikan pembinaan dan pengawasan kepada pengusaha untuk memastikan mereka memenuhi kewajiban perizinan, termasuk mengurus SLHS untuk menjamin keamanan pangan.
"Salah satu perizinan yang harus diurus oleh setiap pengusaha adalah Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS)," ujar Charla.
Charla menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mencari kesalahan, tetapi juga untuk membina dan mendorong pelaku usaha agar memenuhi perijinan usaha. Tim pengawas akan melakukan evaluasi bersama untuk menentukan apakah tindakan tegas diperlukan.
Selain itu, Dinas Kesehatan Provinsi akan mendampingi setiap kabupaten/kota, dengan dukungan dari Disperindagkop Provinsi dan Diskominfo Kaltim. Diskominfo dilibatkan untuk memastikan informasi terkait pengawasan terpadu tersebar dengan tepat sasaran.
Dalam inspeksi hari ini, tim pengawas menyasar berbagai TPM dan TFU, termasuk Madina Catering (Jl. Basuki Rahmat Samarinda), Depo Air Minum (DAM) Japan (Jl. Juanda 8 Samarinda), DAM Deldio Fresh (Jl. Juanda 8 Samarinda), serta Hotel Mercure dan Ibis Samarinda. Pengawasan juga dilakukan pada fasilitas pendidikan seperti SDN 007 Sungai Kunjang (Jl. Slamet Riyadi) dan pondok pesantren Sabilarrasyad (Loa Bahu, Kec. Sungai Kunjang). (hend/dfa)