Peran Pers Kawal Ketahanan Pangan di Era Teknologi

Samarinda – Momentum Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2025 menyoroti peran strategis pers dalam mendorong perkembangan sektor pertanian modern. Pers punya peran dalam mewujudkan ketahanan pangan. Sesuai tema  HPN tahun ini, "Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa". 

Berkaitan dengan tema tersebut, Kepala Diskominfo Kaltim Muhammad Faisal turut memberikan tanggapan. Ia menilai, pers punya peran besar dalam upaya memajukan sektor pangan. 

Dalam kondisi sekarang, dimana jumlah petani semakin berkurang. Padahal era kemajuan teknologi memungkinkan pertanian berkembang secara modern. Diperlukan regenerasi petani dari kalangan pemuda. Pers bisa ambil andil besar dalam mendorong mindset generasi muda agar mau terjun ke sektor pertanian.

"Perlu dibuat tulisan atau feature di media, betapa besarnya prospek sektor pangan di dunia bisnis. Tulisan yang bisa menggugah, memotivasi, membangun imajinasi bisnis pertanian yang sukses. Konsep pertanian dengan teknologi yang menarik generasi muda. Ini yang harus kita lakukan," ungkapnya. 

Screenshot 20250208 091134 You Tube

Penyampaian itu ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam dialog interaktif Halo Kaltim di kanal RRI Pro 1 Samarinda, Sabtu (8/2/2025). 

Faisal juga memberi contoh, saat Bank Indonesia (BI) memberikan bantuan drone untuk sentra pertanian di Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kutai Barat (Kubar). Alat drone itu, dapat membantu petani menabur benih dan pupuk dalam skala besar dengan kapasitas lahan yang luas. Konsep pertanian dengan teknologi modern seperti itu, cocok dilakukan oleh generasi muda yang cepat belajar dan beradaptasi dengan hal baru. 

Dengan hadirnya generasi muda ke sektor pertanian maka akan mewujudkan swasembada pangan. Karena menurutnya sektor pangan dan energi adalah bisnis yang tidak akan pernah hilang. Bersamaan dengan pertumbuhan jumlah penduduk, pangan akan terus dibutuhkan. 

"Apalagi ada IKN. Jangan sampai daerah kita hanya jadi tempat lewat truk pengangkut logistik pangan saja. Tapi kita harus menjadi daerah penghasil," tegasnya. 

Senada dengan pandangan tersebut, Sekretaris PWI Kaltim, Achmad Shahab menyatakan bahwa pihaknya kini tengah fokus mendorong program wartawan spesialis yang berkonsentrasi pada isu ketahanan pangan dan pertanian. Program ini bertujuan agar wartawan dapat mendalami suatu persoalan secara utuh sehingga informasi yang disampaikan lebih mendalam dan mudah dipahami oleh masyarakat.

“Kami akan menggandeng pihak terkait, seperti dinas pertanian, untuk melakukan pelatihan kepada wartawan. Dengan begitu, informasi yang disampaikan nanti akan memiliki bahasa jurnalistik dan kemasyarakatan yang lebih jelas, sehingga dampaknya pun semakin besar,” ungkap Shahab.

Momentum HPN 2025 memberikan konsepsi mengenai sinergi antara pers dan inovasi pertanian sebagai upaya mengawal ketahanan pangan dan mendukung kemandirian bangsa di era modern. (Krv/pt)