Samarinda - Pusat Pelatihan dan Pengembangan (PUSLATBANG) Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (KDOD) Lembaga Administrasi Negara (LAN) menyelenggarakan Expose Policy Paper dengan tema "Pembangunan Ekonomi Digital yang Inklusif dan Berkelanjutan Dalam Mendorong Kemajuan Daerah" pada Senin, 30 September 2024.
Kegiatan tersebut berlangsung di Kantor Puslatbang KDOD-LAN Samarinda. Dalam laporannya, Kepala Puslatbang KDOD-LAN Samarinda, Muhammad Aswad, menyatakan, "Hari ini kita dapat hadir dalam rangka Expose Policy Paper ini."
Aswad menambahkan bahwa penyusunan Expose Policy Paper ini merupakan bagian dari anggaran tahun 2024, dengan waktu pelaksanaan sekitar enam bulan. Ia berharap kajian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran dan rekomendasi dari para analis kebijakan di Puslatbang KDOD-LAN Samarinda, sehingga dapat memberikan arah yang jelas dalam pengambilan kebijakan terkait pembangunan ekonomi digital yang inklusif.
Expose Policy Paper ini bertujuan untuk mempercepat transformasi ekonomi menuju ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan. Presiden RI Joko Widodo juga mengamanatkan bahwa digitalisasi seharusnya menjadi kunci pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, sehingga tidak ada pihak yang tertinggal.
Pemerintah, melalui kementerian dan lembaga pemerintah daerah, diharapkan dapat melaksanakan pertumbuhan dan kontribusi ekonomi digital di Indonesia. Puslatbang KDOD-LAN Samarinda berharap hasil dari Expose Policy Paper ini dapat memberikan sumbangsih pemikiran bagi pemangku kepentingan dalam mencapai tujuan bersama.
Acara hari ini dihadiri oleh sekitar 60 perwakilan dari pemerintah daerah, termasuk perangkat daerah dan pemangku kepentingan utama yang terkait dengan ekonomi digital. Selain itu, hadir juga unsur perbankan, Dekranasda, media, asosiasi, dan forum UMKM, dengan peserta berasal dari Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, serta DKI Jakarta.
Tampak hadir dalam acara tersebut Plt. Kabid Aptika Diskominfo Kaltim, Denny Ruliansyah.