Samarinda  - Gedung Olah Bebaya, Kompleks Kantor Gubernur Kalimantan Timur, dipenuhi ratusan masyarakat yang antusias menghadiri ceramah akbar Dai Nasional asal Jakarta, Koh Denis Lim, pada Minggu (20/4/2025).

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan acara halalbihalal bersama Harum Center, yayasan yang didirikan oleh tokoh masyarakat Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, untuk edukasi dan pengembangan masyarakat.

Wakil Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kaltim, Wahyu Hermaningsih Seno, menyampaikan bahwa antusiasme masyarakat sangat tinggi dalam mendengarkan tausiah yang disampaikan oleh Koh Denis Lim. Menurutnya, berbagai pertanyaan menarik muncul dari para peserta, terutama terkait isu-isu aktual seperti perjudian online dan pola asuh anak.

“MasyaAllah semua tadi mendengarkan tausiah dengan baik dari Koh Denis Lim. Pertanyaannya bagus-bagus. Ada terkait perjudian online dan pola asuh anak,” ungkap Wahyu Hermaningsih Seno.

Lebih lanjut, Wahyu menyoroti bahwa kedua permasalahan tersebut menjadi perhatian serius di tengah masyarakat, khususnya dalam lingkup keluarga.

Ia mengapresiasi Koh Denis Lim yang memberikan jawaban serta motivasi kepada masyarakat untuk lebih memahami bahaya perjudian online yang saat ini marak di Kalimantan Timur.

Wahyu juga menyampaikan rasa syukur atas kelancaran dan kesuksesan acara tersebut. Ia mengapresiasi kehadiran masyarakat yang begitu besar untuk mendengarkan ceramah dari Koh Denis Lim.

Selain ceramah akbar, acara ini juga diisi dengan kegiatan pemberian santunan kepada 100 anak yatim piatu dari Panti Asuhan Darul Falah Samarinda. Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi sekaligus memohon doa bersama agar peluncuran program Gratis Pol yang akan dilaksanakan keesokan harinya dapat berjalan dengan lancar.

“Alhamdulillah tamu-tamu dari Harum Center, masyarakat, teman-teman PKK bisa hadir untuk menghadiri tausiah Koh Denis Lim, dan semua berjalan lancar dan sukses,” pungkas Wahyu Hermaningsih Seno.

Dalam tausiahnya, Koh Denis Lim tidak hanya menyampaikan pesan-pesan keagamaan yang mendalam, tetapi juga membuka ruang dialog interaktif dengan masyarakat.

Banyak peserta yang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berbagi pengalaman, mengajukan pertanyaan, hingga meminta nasihat terkait berbagai permasalahan kehidupan sehari-hari yang mereka hadapi. (*/niagaasia)