Samarinda - RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda baru-baru ini berhasil meraih penghargaan sebagai sepuluh rumah sakit terbaik di Indonesia dalam bidang pelayanan kanker. Penghargaan itu diberikan oleh Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) pada 19 Oktober 2024.
Direktur RSUD AWS Samarinda, dr David Hariadi Masjhoer mengatakan, pihaknya memang fokus pada pelayanan prioritas penyakit Kanker, Jantung, Stroke dan Uro-Nefrologi (KJSU). Khusus untuk layanan penyakit kanker, modalitas RSUD milik Pemprov Kaltim kini dilengkapi dengan fasilitas alat kesehatan yang memadai.
"Dulu kalau ada orang yang sudah divonis penyakit kanker, itu seperti sudah final tinggal menghitung hari dan bulan. Tetapi sekarang pengobatan kanker sudah canggih. Untuk obat kemoterapi saja dulu melalui infus, tapi sekarang obat makan sudah banyak," kata dr David Hariadi Masjhoer ditemui diruang rapat Buana Lantai 2, RSUD AWS Samarinda belum lama ini.
“Jadi kita di rumah sakit AWS terapi untuk kanker itu lewat bedah pertama. Dan kita sudah ada dokter bedah yang lengkap salah satunya dokter onkologi medik,” tambah David.
Selain bedah, pengobatan penyakit kanker dapat melalui kemoterapi. Ini merupakan salah satu modalitas yang dimilki RSUD AWS Samarinda. Rumah sakit memiliki kapasitas 50 bed dengan rata – rata tingkat hunian bed yang terisi di atas 50 persen.
“Karena orang kemoterapi ini dilakukan dengan skala rutin. Satu seri itu bisa sampai tiga sampai empat hari. Itu kembali lagi kepada pasien jenis tumornya seperti apa, berat atau ringan kasusnya,”imbuhnya.
Kemudian, modal yang lain dimiliki RSUD AWS yang lain untuk penyakit kanker salah satunya radioterapi. Radioterapi merupakan pengobatan tumor melalui sinar radiasi dengan melakukan pembunuhan sel – sel kanker. Namun, jaringan sekitarnya masih dapat diselamatkan.
"Kalau dulukan pengobatannya seluruh jaringan sel kanker ikut mati, karena terfokus dengan tumornya saja," jelas dr. David.
Terakhir, yang dimiliki rumah sakit AWS yakni kedokteran nuklir. Jadi kedokteran nuklir ini memasukan bahan radio isotof aktif. Diketahui bersama bahwa radio isotof aktif pun dapat berefek memicu kanker. Tapi dengan dilakukan kontrol. Sehingga sifat dari radio isotof aktif ini melakukan pengobatan penyakit pada pasien kanker.
“Sekarang kita gunakan ini pada kanker teroid atau kelenjar gondok. Ini pengobatan berbeda dengan lainnya, pengobatan ini pasien harus dikurung di dalam banker selama tiga hari tiga malam serta tidak boleh ketemu dengan orang. Karena pasien meminum obat yang memancarkan sinar radiasi yang bahaya bagi orang lain. Dan bagusnya kita saat ini memiliki tiga tempat tidur banker kelima di Indonesia diluar pulau jawa dan itu pasiennya selalu penuh,” tutur David. (*/pt)
Sumber: Liputan Khusus Media Mitra Diskominfo, Kaltim Post