Samarinda - Kementerian Sosial menyoroti profil kemiskinan tiap daerah, dimana tantangan kemiskinan di Kalimantan Timur (Kaltim) masih terkonsentrasi di wilayah perdesaan. Meski angka kemiskinan di Kaltim berada di bawah rata-rata nasional, namun kondisi riil di lapangan menunjukkan masih tinggi sebesar 5,78 persen berdasarkan data Badan Pusat Statistik.
Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud (Harum) menjelaskan bahwa tantangan geografis Kaltim membuat upaya pengentasan kemiskinan menjadi sangat kompleks. Meski angka itu berada di bawah rata-rata nasional yang mencapai 8,57 persen atau sekitar 24 juta jiwa penduduk miskin
Selain kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka di Kaltim juga cukup memprihatinkan, yakni sebesar 5,75 persen. Gubernur Kaltim menilai penyebabnya tidak lepas dari minimnya akses pendidikan dan kesehatan yang layak, serta belum meratanya pembangunan infrastruktur.
“Di Kaltim masih banyak daerah terpencil dan tertinggal, serta kawasan pedalaman bahkan perbatasan yang tidak memiliki akses jalan memadai. Kami punya Kabupaten Mahakam Ulu yang aksesnya sangat terbatas dan berbatasan langsung dengan Malaysia,” jelas Gubernur dihadapan Menteri Sosial dan peserta Sosialisasi Pilar Sosial di Gedung Olah Bebaya Komplek Rujab Gubernur Kaltim, Sabtu (10/5/2025).
Dijelaskan Gubernur Harum (sapaan akrab Rudy Mas’ud), untuk di pedalaman sendiri harga-harga kebutuhan pokok sangat tinggi. Contohnya, harga semen bisa mencapai Rp800 ribu per sak dan BBM hampir Rp30 ribu per liter. Belum lagi pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat seperti listrik, di mana Kaltim memiliki 1.038 kelurahan dan desa yang diantaranya belum tersentuh aliran listrik.
“Bagaimana masyarakat bisa maju jika listrik saja belum mereka rasakan? Sebagian masih hidup dalam kegelapan. Kondisi inilah yang membuat warga kami miskin,” tegasnya.
Untuk itu, progam unggulan Gratis Pol (Pendidikan dan Kesehatan) dan Jospol (Jaminan Sosial dan Pembangunan Infrastruktur) dihadirkan untuk masyarakat Kaltim yang menyasar langsung akar persoalan kemiskinan.
“Kami optimistis, lewat program pendidikan dan kesehatan gratis serta pembangunan akses jalan ke pelosok, Kaltim bisa keluar dari jerat kemiskinan dan sejajar dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei,” harap Gubernur Harum. (ch/pt)