Bisnis Ekraf, Penggerak Ekonomi Berkelanjutan di Kalimantan Timur
Samarinda – Memasuki usia ke-32, TVRI Stasiun Kalimantan Timur terus menunjukkan komitmen dalam mendukung pelestarian budaya lokal dan pengembangan ekonomi kreatif di Benua Etam.
Dengan mengusung tema “Bisnis Ekraf, Penggerak Ekonomi Berkelanjutan di Kalimantan Timur”, TVRI Kaltim berharap dapat memperkuat peran media dalam melestarikan warisan budaya khas Kalimantan Timur sekaligus mendorong pertumbuhan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Pada kesempatan spesial HUT TVRI Kaltim ke-32, yang digelar Jumat (17/1/2025) di halaman TVRI Kaltim, Jalan Eri Suparjan, Samarinda, acara Dialog Publika menghadirkan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kaltim yang diwakili oleh Sekretaris Ronny Suhendra dan Wakil Ketua Komite Ekraf Kaltim, Erwiantono, sebagai narasumber.
Ronny Suhendra menilai perkembangan ekonomi kreatif, khususnya sektor kerajinan, menunjukkan kemajuan pesat seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi. Menurutnya, ekraf semakin berkembang pesat dengan peluang besar yang menjanjikan peningkatan pendapatan.
"Media komunikasi yang semakin maju memberikan peluang bagi ekraf untuk berkembang, dan ini menjadi kesempatan yang sangat menjanjikan," ujarnya.
TVRI Kaltim juga terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk mendukung budaya dan produk lokal Kaltim agar dapat dilestarikan dan terus berkembang.
"Inovasi dan kreasi dalam setiap kerajinan menjadi nilai jual utama. Contohnya, produk-produk kerajinan yang saat ini diminati cenderung menonjolkan ciri khas etnik daerah," tambahnya.
Acara dialog ini juga menampilkan peragaan busana yang dipandu oleh desainer Anas Maghfur dari Aemtobe dan desainer muda Sarah Mitiyanti, pelajar SMKN 4 Balikpapan serta Novaritha pengrajin Sulam Tumpar.
Dalam kesempatan yang sama, Erwiantono mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, Komite Ekraf bekerja sama dengan Universitas Mulawarman melakukan studi untuk menilai seberapa besar kontribusi sektor Ekraf, termasuk subsektor kriya dan wastra, terhadap struktur PDRB Kaltim.
"Target nasional untuk kontribusi Ekraf berada di angka 7,9%, sementara Kaltim menyumbang 5,6%. Artinya, dari total 524 triliun uang yang beredar di Kaltim, kontribusi Ekraf mencapai 30 triliun, sebuah tren yang sangat positif," paparnya.
Adapun dokumen perencanaan perkembangan Ekraf menunjukkan bahwa subsektor kriya dan wastra menempati posisi kedua setelah kuliner dalam kontribusinya terhadap ekonomi Kaltim.
Dekranasda Kaltim terus melakukan pendampingan berupa pelatihan dan bimbingan bagi para pelaku usaha yang fokus pada kerajinan khas daerah. Sebagai lembaga yang berperan penting, Dekranasda Kaltim menjadi wadah inspirasi dan inovasi dalam pengembangan kerajinan daerah.
Melalui berbagai program kerja, Dekranasda mendukung pengrajin lokal untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk mereka, serta melestarikan warisan budaya. Dengan mengedepankan kreativitas, kolaborasi hingga pemanfaatan teknologi, Dekranasda Kalimantan Timur tidak hanya memperkuat identitas budaya daerah, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang berkelanjutan.
Hal ini menjadikan kerajinan lokal sebagai simbol kebanggaan dan potensi unggulan di pasar nasional dan internasional.(tp/pt)